Jumat, 12 Juni 2009

Ronaldo Di Depak


Adalah hal yang tak mungkin Manchester United menerima tawaran Real Madrid terkait Cristiano Ronaldo tanpa seizin Sir Alex Ferguson. Timbul tanya, mengapa Ferguson memutuskan mendepak CR7?

Manchester: Keputusan Manchester United menerima lamaran Real Madrid yang ingin meminang Cristiano Ronaldo dengan rekor fee transfer sebesar 80 juta pound dipastikan tidak akan mengejutkan Sir Alex Ferguson. Sebab, justru Ferguson-lah yang mengetuk palu penjualan winger Timnas Portugal yang dibeli The Red Devils di bursa transfer musim panas 2003 dengan fee hanya 12,24 juta pound.

Tentu saja, keputusan Ferguson diambil dengan perasaan berat hati. Namun, putusan penjualan Ronaldo bukan terjadi ketika MU resmi menerima tawaran Los Blancos. Ferguson telah mengambil sikap beberapa bulan yang lalu, bahkan mungkin setahun yang lalu. Bagi Ferguson, pertanyaannya selalu sama: apa artinya bagi MU jika melego CR7 ke Madrid? Ketika isu Ronaldo “telah pindah ke lain hati” pada Juni 2008, Ferguson dengan lantang menyatakan, Ronaldo baru bisa pindah setelah “melangkahi mayatnya”. Enam bulan kemudian, Ferguson tegas menyatakan ia tidak akan “menjual virus kepada mafia”.

Meski gagal mengantarkan MU mempertahankan gelar Liga Champions, tidak ada yang menampik jika di musim 2008-09, kontribusi Ronaldo begitu berarti bagi keberhasilan skuad Ferguson mempertahankan gelar Liga Premier. Namun, selama 12 bulan terakhir, benak Ferguson dilanda sejumlah tanya. Meskipun Ronaldo pantas didaulat sebagai salah satu pemain terbaik di muka bumi ini, benarkah ia tak tergantikan?

Hasilnya, setelah merenung selama setahun, Ferguson mengambil kesimpulan, Ronaldo pantas dijual. Keputusan yang sama diambil Ferguson saat mendepak sejumlah pemain bintang MU yang menjadi idola publik Old Trafford: Andrei Kanchelskis, Paul Ince, Dwight Yorke, Jaap Stam, Ruud van Nistelrooy, dan yang paling terkenal, tentunya, David Beckham.

Lalu, apa alasan di balik kesimpulan Ferguson mendepak Ronaldo? Terlepas dari kualitas, kontribusi, dan aksi memukaunya di lapangan hijau, peranan Ronaldo dalam tim semakin dipertanyakan. Pun, kencang terdengar jika keberadaan CR7 di ruang ganti pemain tidak seindah seperti yang dikira publik. Jika eksistensi Ronaldo dirasa bakal menyulitkan kondisi tim, dipastikan Ferguson bakal turun tangan. Prinsip Ferguson: lebih baik “mematikan” satu pemain, meskipun bertitel superstar, daripada keutuhan tim terganggu!

Tentu saja, berlabel pemain bintang dan kualitas jenius yang dimilikinya membuat Ronaldo begitu spesial dan berada di atas rata-rata pemain MU lainnya. Namun, ketika Ronaldo bersikap lain (berseberangan) dengan rekan setimnya, alamat problem besar bakal datang. Hal itu tampak dari aksi Ronaldo di lapangan yang kerap mengeluh dan melakukan selebrasi yang sebel. Terakhir, Ronaldo mengkritik strategi yang diterapkan Ferguson di Olimpico, Roma. Alhasil, sesepuh manajer premiership itu berkesimpulan: dibanding talentanya yang luar biasa, Ronaldo lebih berprospek menyulitkan tim.

Yang menarik, dipastikan pula, jauh-jauh hari Ferguson sudah menetapkan pemain yang bakal diplotnya sebagai suksesor Ronaldo. Masalahnya, sampai sejauh ini belum ada sinyal kuat pemain mana yang bakal diboyong Ferguson. Media massa Inggris, berkeyakinan, dalam waktu dekat, Ferguson akan meminang winger Wigan Athletic, Antonio Valencia.

Sejumlah pemain bintang lainnya pun masuk dalam daftar buruan, seperti bintang Olympique Lyonnais, Karim Benzema. Masalahnya, Les Gones telah berikrar tidak akan melepas Benzema sebelum musim depan berakhir. Lalu, tentu saja, bintang Prancis yang bermain bersama Bayern Muenchen, Franck Ribery. So, pertanyaannya, dengan duit 80 juta pound, pemain mana yang akan dilamar Ferguson?

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates